Liputan6.com, Jakarta - Google kembali menghadapi sorotan publik setelah unggahan viral di media sosial menuding perusahaan tersebut diam-diam memanfaatkan pesan Gmail untuk melatih model kecerdasan buatan (AI).
Dilansir Gizmochina, Sabtu (29/11/2025), setelah sebuah blog Malwarebytes menuduh Google mengubah kebijakannya, memicu kekhawatiran bahwa email dan lampiran pengguna diam-diam digunakan untuk melatih sistem Gemini AI.
Namun, klaim tersebut segera dibantah Google. Menurut perusahaan, unggahan viral itu menyesatkan dan salah memahami cara kerja fitur Gmail. Beberapa pengguna melaporkan fitur-fitur ini diaktifkan kembali setelah dinonaktifkan, yang semakin memperburuk keadaan.
Kebingungan ini bermula dan cara kerja fitur-fitur pintar Gmail, seperti Smart Compose, pelacakan penerbangan, dan penyortiran otomatis mengandalkan analisis data lokal untuk mempersonalisasi pengalaman pengguna, bukan untuk melatih sistem AI global.
Mengaktifkan fitur ini berarti Google menggunakan konten Gmail dan Workspace pengguna untuk menyesuaikan pengalaman pengguna di seluruh aplikasinya, tetapi menurut perusahaan, hal itu sepenuhnya terpisah dari alur pelatihan Gemini.
Google menekankan personalisasi layanan dan pelatihan AI adalah dua proses yang berbeda.
Google Bantah Gugatan
Namun, kepercayaan publik belum sepenuhnya pulih. Awal bulan ini, sebuah gugatan class action menuduh perusahaan tersebut melewati batas dengan memberi Gemini akses ke konten Gmail, Chat, dan Meet. Tetapi tuduhan langsung dibantah keras oleh Google.
Kontroversi ini m...

3 minggu yg lalu





![[Tabligh Akbar] Dari Banten untuk Indonesia Damai - Ustadz Adi Hidayat](https://i1.ytimg.com/vi/0IjyKlfB3Lo/maxresdefault.jpg)


![[LIVE] 40 Hadits Pokok Dalam Islam - Ustadz Adi Hidayat](https://i1.ytimg.com/vi/M98MxIs-cn4/maxresdefault.jpg)